kulinerkuliner.com

Selasa, 08 September 2009

Soft Launching De Koeliner di tengah Bulan Puasa Diramaikan Pengunjung

Keinginan dan Harapan dalam Soft Launching De Koeliner Dipenuhi

Bekasi, Jatibening - kulinerkuliner.com
Hadirnya pihak keluarga besar tenant dan manajemen de Koeliner menyemarakkan soft launching dengan menu berbuka puasa yang lumayan ramai di hari Sabtu (7/Sept/2009) malam Minggu di Simpang 5 Tol Jatibening. Walau pada hari pertama operasi terlihat para karyawan baru sedikit agak kikuk dan berlum berjalan mulus seperti yang direncanakan, namun pembukaan awal pusat jajan serba ada De Koeliner lumayan meriah dan memuaskan.


Hadir beberapa rekan wartawan, dan saya sendiri, Sidik Kelana Rizal walau kali ini tidak bersama fotografer, Yudhi Cupaw, saya cukup bisa merekam kegiatan berbuka yang memang cukup ramai karena dihadiri oleh keluarga besar tenant dan manajemen De Koeliner. Memperhatikan suasana yang tampak di awal pembukaan rumah makan dan pusat jajan serba ada yang berkonsep family resto and meeting point ini sepertinya akan bisa memenuhi target dalam waktu kurang dari satu tahun pertama.

Setelah memperhatikan di hari berikutnya Minggu (08/Sep/2009), saya mencatat bahwa animo masyarakat sudah mulai kelihatan walau belum banyak. Tapi peluang untuk diramaikan tempat jajan keluarga ini oleh masyarakat kelihatan cukup besar.

Penataan desain interior ruangan yang cukup apik dan asri walau belum selesai dan tuntas benar, menggambarkan nuansa hijau FresTea yang sangat dominan (maklum aja sponsor utama man!)

Di pintu muka (gerbang utama) para pengunjung akan disambut dengan tembok kasir yang tertata sedemikian rupa agar pengunjung yang keluar masuk bisa langsung disambut manajemen dan kru De Koeliner. Sementara di samping kanan kiri sekat-sekat bagi tenant dihiasi oleh lampu-lampu lumayan terang dan terpampang display nama dari masing-masing resto dan sajian yang akan dihidangkan buat para pelanggan.

Dan dari 20 tenant yang ada 5 tenant menyajikan menu internasional seperti, Chinese Cuisine dengan Bakmie, dan Seafoodnya, Japanese dengan Teppanyaki, European dan Pizza dari Itali, dan American Western Food dengan Burgernya. Sedangkan sisanya menyajikan masakan khas Nusantara. Ini berarti bagi para pelanggan yang datang bersama keluarga maka mereka akan dimanjakan seperti sedang berkunjung di tengah keluarga mereka di daerah asal yang tentunya menunya bisa dipilih sendiri sesuai selera. Sedangkan bagi para remaja dan ABG mereka bisa bebas memilih masakan internasional dan tentunya dengan harga terjangkau oleh kocek mereka.

Suasana yang ditawarkan pun memenuhi semua kalangan, misalnya untuk keluarga maka dengan penataan letak meja kursi di tengah ruangan dan pencahayaan lampu yang lumayan terang membuat setiap anggota keluarga bisa dengan jelas saling memperhatikan ekspresi mereka sendiri. Sedangkan buat kaum muda baik yang sedang berpasangan dan berkumpul dengan rekan mereka, maka ada lokasi yang didesain sedemikian rupa sehingga penataan lampu dengan cahaya temaram yang bukan saja menimbulkan suasana romantis, tapi juga membuat suasana lumayan nyaman (cozy juga seh.... hehehehehe kapan-kapan gue mau bawa selingkuhan atau adek ketemu gede istri dan anak ke sini aaah! - ).

Oh ya masalah harga, saya sudah mencoba minuman ringan dan jus. Karena bagi saya nilai dari satu resto atau pujasera adalah dari harga minuman standarnya. Bila minuman saja sudah terjangkau, maka bisa dipastikan makanannya pun biasanya juga terjangkau.Sayang kecepatan layanan masih kurang, tapi menurut Yoga sang General Manager, hal ini dikarenakan hari pertama, mesin cash register dan sistem manajemen satu atap kasir baru berjalan pertama kali. Jadi wajarlah, toh nantinya sistem akan berjalan dengan mulus, tentunya dengan kecepatan dan pelayanan yang menyenangkan.

Hmmmm, saya juga bisa memilih beragam masakan dari seluruh nusantara. Bahkan kalau perlu memesan beberapa menu sesuai kekuatan perut dan kantong saya. Sayang masih ada beberapa ruangan tenant yang belum terisi. Menurut Pras, sang pemilik, hal ini dikarenakan ada halangan sakit yang dialami oleh tenant. Saya pun memakluminya, biasalah!

Sayang promosinya yang masih dalam bentuk below the line, yakni penyebaran leaflet, pembuatan giant banner dan media placementnya pun baru bersifat pemasangan iklan di media komunitas lokal. Namun begitu, pihak manajemen dan pemilik sudah bersepakat dan merencanakan akan membuat media promosi secara online dibantu oleh sponsor utama Frestea dari Cocacola Amatil Bottling Co. Wah kalau bener ini didukung penuh oleh sponsor utama, pasti akan memacu usaha kuliner ini di daerah lain. Kita tunggu saja kiprah para pengusaha lokal kita di daerah lain.

Sayang dalam tulisan ini saya belum bisa menulis tentang sajian utama dan icon unik apakah yang tepat bagi pujasera De Koeliner Jatibening ini. Apakah lokasinya yang unik, atau Cefnya yang sengaja didatangkan khusus oleh sang pemilik dan manajemen De Koeliner, atau harganya yang sangat ekonomis, atau mungkin nanti komunitas tertentu yang meilih tempat ini sebagai meeting point... Kita lihat perkembangannya nanti.

Sidik Rizal - webrizal.com

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

bukan kelana kuliner